Minggu, 29 September 2013

ASURA'S WRATH

BRING NO CLAN, sebuah street art collective se kota semarang membuat event live action yg ke dua, live action 1 bisa kalian baca dipostingku yang lama http://spoilerinc.blogspot.com/2013/05/ambyarr.html
untuk yang kedua mungkin dari segi tempat ya panas banget soalnya nggak ada tendanya bray :D tapi agak strategis karena di dekat jalan raya tapi ya nylempit gitu..hhe
lokasi tepatnya di seberang  Sam Poo Kong temple. yah, pasti kalian tahu sejarah tentang Sampoo Kong ini, 


Kelenteng Gedung Batu Sam Po Kong adalah sebuah petilasan, yaitu bekas tempat persinggahan dan pendaratan pertama seorang Laksamana Tiongkok beragama islam yang bernama Zheng He / Cheng Ho. Terletak di daerah Simongan, sebelah barat daya Kota Semarang. Tanda yang menunjukan sebagai bekas petilasan yang berciri keislamanan dengan ditemukannya tulisan berbunyi "marilah kita mengheningkan cipta dengan mendengarkan bacaan Al Qur'an".
Disebut Gedung Batu karena bentuknya merupakan sebuah Gua Batu besar yang terletak pada sebuah bukit batu., orang Indonesia keturunan cina menganggap bangunan itu adalah sebuah kelenteng - mengingat bentuknya berarsitektur cina sehingga mirip sebuah kelenteng. Sekarang tempat tersebut dijadikan tempat peringatan dan tempat pemujaan atau bersembahyang serta tempat untuk berziarah. Untuk keperluan tersebut, di dalam gua batu itu diletakan sebuah altar, serta patung-patung Sam Po Tay Djien. Padahal laksamana cheng ho adalah seorang muslim, tetapi oleh mereka di anggap dewa. Hal ini dapat dimeklumi mengingat agama Kong Hu Cu atau Tau menganggap orang yang sudah meninggal dapat memberikan pertolongan kepada mereka.
Menurut cerita, Laksamana Zheng He sedang berlayar melewati laut jawa ada seorang awak kapalnya yang sakit, ia memerintahkan membuang sauh. Kemudian ia merapat ke pantai utara semarang dan mendirikan sebuah masjid di tepi pantai yang sekarang telah berubah fungsi menjadi kelenteng. Bangunan itu sekarang telah berada di tengah kota Semarang di akibatkan pantai utara jawa selalu mangalami pendangkalan diakibatkan adanya sedimentasi sehingga lambat-laun daratan akan semakin bertambah luas kearah utara.
Konon, setelah Zheng He meninggalkan tempat tersebut karena ia harus melanjutkan pelayarannya, banyak awak kapalnya yang tinggal di desa Simongan dan kawin dengan penduduk setempat. Mereka bersawah dan berladang ditempat itu. Zheng He memberikan pelajaran bercocok-tanam serta menyebarkan ajaran-ajaran Islam.

Yep, kembali lagi ke acara ;) 
setelah nonton film asura dan nonton gameplay nya asura's wrath jadi kepikiran untuk membuat kareakterku menjadi bertangan 6...hohoho 
dan terealisasikan juga.

 yeah, cukup memuaskan sih..tapi juga kurang greget kayaknya..hhe
dan ini full wall dari acara tersebut...hahahag, kereen banget pastinya


beberapa hari berlalu,dan ternyata muncul berita di koran tentang acara ini, 
wow awesome :)
 Tribun Jateng, Rabu 25 September 2013
Barometer, Jumat 27 September 2013

Sabtu, 07 September 2013

KOTA MILIK BERSAMA

Yah, seperti judulnya KOTA MILIK BERSAMA, disini kami (zos) merespon tembok di bawah jembatan yang kosong dan berdekatan dengan berlangsungnya acara...
acara ini cukup seru kok karena dari awal emang banyak mengupas tentang seni, ada tentang kampung, blogger, zine, band perform, stand up comedy, dll..
Project ini sendiri diselenggarakan oleh UGD.

Kota Milik Bersama diilhami konsep jawa yakni ‘Bebrayan’ yang kurang lebih maknanya milik bersama (the common). Konsep ini mengingatkan kembali bahwa penduduk kota adalah ahli sah kota. Maka ia sudah selayaknya berkewajiban untuk turut serta melindungi dan merawat apa yang ada di kota. Kota sebagai kekayaan dan kepemilikan bersama dengan demikian boleh diambil manfaatnya sebanyak-banyaknya namun tak boleh dirusak.
Bagiamana mau merawat dan melindungi jika tak kenal? Inilah signifikansi apa yang dilakukan UGD Semarang di Tugu, Bustaman dan beberapa kampung lain. Meski kecil, kami mengajak warga untuk mengenali apa yang ada di sekeliling mereka, lingkungannya. Dalam skala lebih jauh, kota.
Selain Tugu dan Bustaman, akan ditampilkan pula 8 project UGD Semarang, 6 di antaranya di kampung, dan 2 sisanya city project. Enam project kampung itu antara lain berada di Pleburan, Pusponjolo, Pedhalangan, Padangsari, Tanjung Mas dan Sarirejo.
Dua sisanya berupa project pemetaan beberapa kultur anak muda dan distribusi ide ‘Kota Milik Bersama’ yang dikerjakan anak-anak street art di Semarang.
Acara ini juga diniatkan sebagai pembuka event-event kampung yang diselenggarakan September mendatang di masing-masing kampung tersebut (kecuali Tugurejo dan Bustaman).

ini hasil respon kami, :)


RAINBOW DROP

ceritanya sih akhir agustus 2013 kemarin, temenku ngajak nggambar nih bareng anak cilacap, solo, dan kudus..
wew, seneng dong dari rumah lgsung belanja pilox menuju tkp yang panas berdebu tambah asap kendaraan besar yang berlalu lalang..secara tempatnya di daerah industri...hehe
sesampainya disana..wew, sepiiii men..
ternyata yang dari solo dan cilacap nggak jadi mampir, tapi langsung ke tegal, karena saat itu juga di tegal ada acara nggambar juga. Dan jadilah aku kolaborasi dengan anak kudus bernama ZERO..baru tau nih ni anak gambarnya full colour meen..keren gilak :D
tapi dia udah nggambar duluan yaudah aku nyesuaiin aja sama font nya ..alhasil, inilah karya kolaborasi kita :)


 piece of ZERO
piece of SPOILERINC